Assalamualaikum
Bertemu lagi dengan senyuman yang menawan untuk semua. Hari ini tidaklah sesuatu yang berat acik ingin sampaikan tetapi hanya berkongsi cerita.
Solat Dhuha diyakini sebagai salah satu amal yang mengundang dan melancar rezeki. Tidak sedikit Muslim yang telah merasakan keajaiban Solat Dhuha. Salah satunya, sebut saja Ahmadi.
Pengalaman seorang sahabat tentang Solat Dhuha
Ahmadi menceritakan kepada bersama dakwah pengalamannya merasakan keajaiban solat Dhuha saat ia berniat membiasakan salah satu sunnah Nabi tersebut.
“Di hari pertama aku mulai berkomitmen membiasakan solat Dhuha, siangnya ada teman yang belanja minum,” katanya.
Peristiwa itu terjadi beberapa tahun yang lalu.
“Di hari kedua melaksanakan solat Dhuha, tiba-tiba aku mendapatkan bonus. Jumlahnya tidak banyak hanya setengah dari gaji. Tapi ini tidak biasanya,” lanjutnya.
“Di hari ketiga aku melaksanakan solat Dhuha, Allah menyelamatkanku dari sebuah kecelakaan. Ini memang tidak berupa duit, tetapi kalau tukar nilainya sangat mahal. Saat aku pulang kerja, sebuah motor dengan kadar kelajuan tinggi menghampiriku dari belakang. Sudah melanggar motorku. Anehnya, aku tidak apa-apa. Motorku tidak sampai jatuh. Malah orang yang melanggar tadi yang jatuh,” ia berhenti sesaat, seperti berusaha mengingat-ingat peristiwa itu.
“Aku kemudian berhenti, ketepi. Sempat khuwatir kalau ia luka parah, jadi aku melihatnya. Alhamdulilah dia dalam keadaan baik dan hanya luka kecil dan dia kata hanya kecelakaan kecil kerana kecuaiannya.
Keajaiban pada hari-hari pertama Ahmadi membiasakan solat Dhuha membuatnya semakin yakin bahawa Solat Dhuha memiliki keistimewaan tersendiri dalam hubungannya dengan rezeki. Ia pun menyedari bahawa yang namanya rezeki tidak selalu berupa duit dan harta benda. Boleh jadi juga melalui kesihatan, keselamatan, dan pelbagai lagi.
Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan solat ini tanpa keuzuran dan umat Islam amat dituntut melakukannya. Abu Hurairah pernah berkata:“Rasulullah SAW berwasiat kepadaku tiga perkara agar jangan ditinggalkan puasa tiga hari tiap bulan, dua raka’at Dhuha dan Witir sebelum tidur.”
Subhanallah,Sungguh benar firman Allah dan sabda Rasul-Nya:
Allah berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengirimkan sepasukan tentera, lalu mereka berhasil memperoleh harta rampasan perang yang banyak dan bergegas pulang. Kejayaan perang, harta rampasan yang banyak dan pasukan kembali dengan selamat menjadi bual bicara di masyarakat.
Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mahukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang lebih banyak memperoleh harta rampasan, malah keberhasilannya lebih cepat dibandingkan pasukan tentara itu? Hendaklah seseorang berwudhu lalu pergi ke masjid untuk mengerjakan solat Dhuha. Maka orang itulah yang lebih cepat memenangkan peperangan, lebih banyak meraih harta rampasan dan lebih segera meraih kesuksesan.” (HR. Ahmad; hasan shahih)
Waktu Mengerjakan Solat Dhuha
Waktu untuk mengerjakan solat Dhuha adalah sewaktu matahari mulai naik iaitu sebaik sahaja berakhirnya waktu yang diharamkan solat setelah solat Subuh (12 minit setelah matahari terbit atau untuk lebih berhati-hati laksanakannya setelah 15 minit) sehingga sebelum matahari condong atau tergelincir ketika tengahari (10 minit sebelum masuk waktu Zuhur atau untuk lebih berhati-hati laksanakannya sebelum 15 minit). Menurut Syaikh al-‘Utsaimin di dalam Asy-Syarhul Mumti’:
Jika demikian, waktu solat Dhuha dimulai setelah keluar dari waktu larangan solat pada awal siang hari (pagi hari) sampai adanya larangan saat tengah hari.
Namun demikian waktu yang afdal adalah pada saat matahari panas terik. Demikian adalah dalil-dalil tentang waktu mengerjakan solat Dhuha:
Daripada Anas radhiallahu’ anh, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Maksudnya:
Barangsiapa mengerjakan solat Subuh secara berjemaah lalu sesudah itu dia tetap duduk (di masjid) untuk berzikir kepada Allah sehingga matahari terbit (dan meninggi), kemudian solat (Dhuha) dua rakaat…– Hadis riwayat Imam al-Tirmidzi dalam Sunannya, Kitab al-Jumu’ah, no: 535.
Ringkasan Tatacara Mengerjakan Solat Dhuha
Rakaat Pertama
1) Berniat di dalam hati untuk mengerjakan solat Dhuha
2) Takbiratul Ihram
3) Doa Iftitah
4) Membaca surah al-Fatihah
5) Membaca Surah al-Qur’an
6) Rukuk
7) Iktidal
8) Sujud
9) Duduk antara dua sujud
10) Sujud kali kedua
11) Bangun untuk rakaat kedua
Rakaat Kedua
1) Ulang seperti rakaat pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2) Duduk untuk tahiyyat akhir
3) Memberi salam ke kanan dan ke kiri
Doa Dhuha
“Ya Allah bahawasanya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-Mu, kecantikan itu ialah kecantikan-Mu , keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu dan perlindungan itu perlindungan-Mu". "Ya Allah jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah. Jika masih jauh dekatkanlah. Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang soleh”
No comments:
Post a Comment